Jakarta ---- Program Koran Masuk Sekolah dapat menjadi stimulus pemberdayaan Bahasa Inggris bagi para peserta didik. “Pembelajaran Bahasa Inggris akan lebih berkembang dengan adanya interaksi peserta didik, guru, dan media,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad seusai menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Eksekutif Direktur The Jakarta Post Foundation Yulia Herawati tentang Program Koran Masuk Sekolah di Kemdikbud, Jakarta, Senin (19/12). Turut menyaksikan penandatanganan MoU, Presiden Direktur Jakarta Post Jusuf Wanandi dan Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia, Abdul Hamid Batubara.
Menurut Hamid, program yang telah dimulai sejak 2007 ini akan dikembangkan ke 100 sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di sembilan provinsi di Indonesia, yakni di Riau, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. “Setiap sekolah akan mendapatkan tiga eksemplar Jakarta Post (koran harian berbahasa Inggris) selama setahun untuk dijadikan pembelajaran di sekolah,” katanya.
Hamid menyampaikan, sejak 2004 dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, pengajaran bahasa Inggris telah menggunakan pendekatan berbasis komunikasi. Sudah banyak sekolah yang mengubah metode pembelajaran dari berbasis grammar dan struktur menjadi berbasis keterampilan komunikasi. “Dengan adanya koran masuk sekolah akan menjadi sumber daya yang penting di dalam program pembelajaran bahasa Inggris,” katanya.
Jusuf Wanandi mengatakan, melalui koran masuk sekolah ini pihaknya menerapkan metode pembelajaran Bahasa Inggris, dengan menggunakan surat kabar sebagai sumber pembelajaran. Surat kabar, kata dia, memuat berita aktual yang menyangkut seluruh kehidupan masyarakat, masalah politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan olah raga. Seluruh berita tersebut selalu terkini, setiap hari berubah sesuai dinamika kehidupan masyarakat. “Dengan menggunakan sumber pembelajaran dari surat kabar, murid-murid akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang sarat pengetahuan, kreatif, dinamis, dan mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sekolah, kota, negara, juga dunia,” katanya.
Abdul Hamid Batubara menyampaikan, program ini telah diuji sebelumnya pada 2008 dan 2009 di beberapa sekolah di sekitar wilayah operasi Chevron. “Insya Allah melalui koran masuk sekolah ini kita harapkan kemampuan bahasa Inggris, serta minat baca peserta didik dapat semakin meningkat, sehingga mereka siap untuk bersaing di tataran global,” katanya.
Rafif Muhammad Rizqullah, siswa kelas 12 Jurusan IPA SMAN 1 Bekasi, mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, sebagai pelajar dia dapat menggunakan koran untuk mencari informasi sekaligus sarana untuk belajar Bahasa Inggris. “Saya menggunakan koran sebagai materi bacaan untuk kontes debat Bahasa Inggris,” katanya.
Susan Ardjawi, siswi kelas 12 Jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMKN 57 Jakarta, mengatakan, kemampuan bahasa Inggris merupakan keharusan di bidang pariwisata. Koran, kata dia, dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan sarana belajar membaca. “Koran adalah media yang murah dan efektif untuk pembelajaran,” katanya
Sumber : www.kemdiknas.go.id